SITUBONDO | Cakra.or.id | Lembaga Bantuan Hukum Cahaya Keadilan Rakyat (LBH Cakra) menerima laporan mengejutkan dari sejumlah warga Kecamatan Besuki, Situbondo. Mereka mengaku menjadi korban praktik rentenir dengan bunga mencekik hingga 50 persen.
Yang lebih memprihatinkan, para rentenir tersebut menyita Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan buku rekening bantuan sosial (bansos) berupa beras dan uang tunai milik para korban sebagai jaminan , Bantuan tersebut seharusnya diterima warga sejak tahun 2021 hingga 2025.04/06/2024
Sekretaris Jenderal DPP LBH Cakra, Muhyiddin, S.H., mengecam keras praktik tersebut sebagai kejahatan sosial yang secara sistematis menindas warga miskin.
“Mereka hanya meminjam uang dalam jumlah kecil, namun terjerat bunga tinggi yang luar biasa dan kehilangan akses atas bantuan negara yang seharusnya mereka terima. Ini benar-benar keterlaluan dan tidak dapat ditoleransi,” tegasnya.
Muhyiddin menambahkan bahwa ini bukan sekadar masalah utang piutang biasa. “Ini adalah penindasan struktural. Para rentenir secara terang-terangan mengambil hak-hak rakyat miskin dengan menyita kartu PKH dan rekening bansos mereka. Negara tidak boleh tinggal diam. Kami akan segera melaporkan kasus ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan tidak akan berkompromi terhadap praktik yang memperbudak ekonomi rakyat kecil ini,” tegasnya.
LBH Cakra saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti dan kronologi kejadian dari para korban untuk diserahkan kepada pihak berwajib. Lembaga tersebut juga membuka akses seluas-luasnya bagi warga lain yang mengalami nasib serupa.
Bagi warga Situbondo yang menjadi korban praktik rentenir dengan modus penyitaan bantuan sosial seperti PKH dan buku rekening, LBH Cakra membuka Posko Pengaduan Online melalui WhatsApp di nomor 0823-3558-6169. Korban akan mendapatkan pendampingan hukum secara gratis.
Muhyiddin mengakhiri pernyataannya dengan seruan untuk melawan praktik penindasan tersebut. “Jika praktik ini dibiarkan, keadilan hanya akan menjadi slogan. Kami mengajak para aktivis, LSM, dan seluruh lapisan masyarakat untuk berani bersuara dan bersama-sama melawan penindasan terhadap rakyat miskin,” pungkasnya.
Redaksi